• Beranda
  • Twiter
  • Pesbuk
  • Sosbud
  • Polhuk
  • Sastra
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Asal Mula
  • PKn
  • SKI
  • Biologi
  • Fisika
  • tes

    Biasanya setiap kita sakit, yg kita baca adalah istighfar banyak2. Karena kita merasa Allah sedang menghukum kita, kemudian kita mohon ampunan dengan istighfar. Dan itu perintah Allah SWT. “Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Zat Yang Maha Pengampun.” (QS Nuh : 10)

    meja kursi


    Alangkah indah jika ketika kita sakit sebelum baca istighfar kita dahulukan baca “Alhamdulillah”..! Lho!! Dikasi sakit koq malah Alhamdulillah??

    Hehe.. sepatutnya kita bersyukur dikasi sakit, karena bersama sakit itulah Allah memberikan kesempatan jasad kita untuk beristirahat. bersama sakit, Allah menggugurkan dosa2 kita, dengan sakit itu Allah membuka hati dan pikiran kita bahwa hanya kepada Allah kita memohon, hanya kepada Allah kita kembali.

    Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at Tirmdzi Rosulullah SAW bersabda; Apabila meninggal seorang anak dari seorang hamba maka Allah SWT berfirman kepada malikat-Nya : apakah kalian telah mencabut nyawa dari anak hamba-Ku?
    Malaikat berkata : ya,
    Allah berfirman : apakah kalian telah mencabut nyawa orang yg paling ia sayangi?
    Malaikat menjawab : ya.
    Allah berfirman : lalu apa yang hambaku ucapkan ?
    Malaikat menjawab: ia memujimu dengan ( alhamdulillah) dan mengucapan innaa lillah wa inna ilaihi rojiun..
    Maka Allah berfirman kepada malaikat : buatkan untuk hamba-Ku ini rumah disurga, dan namakan rumah itu dengan bait alhamd ( rumah pujian)..
    Ma sya Allah

    Kemudian ikhtiar ketika kita sakit tentu berobat.

    Ketika umat Islam salah paham tentang takdir dengan kepasrahan fatalis tanpa usaha sehingga mereka bertanya kepada Nabi apa perlu berobat bila datang takdir sakit, beliau menjawab: “Ya. Wahai hamba-hamba Allah, berobatlah, karena Allah ‘Azza wa Jalla tidak menaruh penyakit kecuali menaruh padanya obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu kerentaan.” (HR. Ahmad)

    Memang benar, “Bila sakit berlanjut, hubungi dokter!”. Tapi ingat bila sakit berlanjut, mungkin Allah belum selesai membersihkan dosa2 kita. Mungkin terlalu banyak. Ga papa, lebih baik dibersihkan di dunia, daripada di akhirat kelak! Lebih sakit..

    Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan (dari penyakit) kalian pada hal-hal yang haram.” (hadits riwayat Abu Ya’la)

    Berobat akan menjadi tauhid dan ibadah bila kita menganggapnya hanya sebagai bentuk penunaian, pelaksanaan dan penegakan hak peribadahan yang terdapat padanya. Tanpa menganggap berobat itu sendiri yg menyembuhkan, dan tanpa memalingkan hati dari pencipta penyakit itu sendiri, yaitu Allah SWT.

    Menjadi syirik bila orang yang menjalaninya menyandarkan hati kepada berobat, merasa tenang dengannya, dan meyakini bahwa berobat itu sendiri yang dapat menyembuhkan. Dia berpaling dari Dzat Yang Menciptakan penyakit dan obat tsb. dan menjadikan perhatiannya hanya terbatas pada obat itu.

    Apalagi berobat ke orang pintar, kemudian kita dikasi buntelan yg isinya macem2, bahkan tak sedikit yg menggunakan ayat2 Al Quran.. Subhanallah. Otomatis hati dan pikiran kita akan menjadikan barang tsb adalah suci, mujarab, sakti dsb. Ini syirik nii..!! Dan syirik adalah dosa besar.

    Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya mantra-mantra, jimat-jimat dan pelet itu syirik.” [HR. Ahmad dan Abu Daud]

    Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang datang kepada dukun/orang pintar/tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 malam.” (HR. Muslim, Ahmad)

    Jadi hati2 bila berobat, karena sekarang banyak orang pintar yg mengatas namakan tauhid, bahkan berani menyebut “Atas ijin Allah..” tapi cara2 yg digunakan jauh dari syariat islam. Apalagi kalo sampe disuruh bawa2 telur dsb. Itu pasti bohong.. karena orang pintar itu minumnya tolak angin.. hehehe

    Subhanallah.

    Aqidah yang benar dan bersih dari kesyirikan lebih utama daripada kesembuhan karena aqidah yang lurus itulah sumber kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang muslim hendaknya juga harus berhati-hati terhadap praktek-praktek pengobatan alternatif di masyarakat karena beberapa diantaranya mengandung unsur-unsur kesyirikan.

    Wallahu Al Muwaffiq (Dan Allah-lah Yang Maha Pemberi Taufik).